
Perkembangan kendaraan listrik dan hibrida di China menunjukkan tren yang sangat menjanjikan. Dengan semakin meningkatnya kepadatan populasi dan kekhawatiran terhadap lingkungan, investasi dalam teknologi ini telah menjadi sangat penting bagi produsen otomotif di negara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, para produsen seperti BYD, Li Auto, dan Nio telah berusaha untuk meningkatkan efisiensi kendaraan mereka. Upaya ini terlihat dari peluncuran berbagai model dengan teknologi terbaru yang mampu menyelaraskan performa dan penghematan energi secara bersamaan.
Melihat angka penjualan, mobil listrik hibrida atau PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) mengalami lonjakan yang signifikan. Hal ini berhasil memposisikan China sebagai salah satu pemimpin dunia dalam adopsi kendaraan ramah lingkungan.
Tren Penjualan Kendaraan Hibrida dan Listrik di China
Pada kuartal pertama hingga ketiga tahun 2025, hampir setengah dari penjualan PHEV menampilkan jarak tempuh listrik yang luar biasa. Sekitar 43 persen dari kendaraan ini mampu menempuh jarak antara 100–149 km, yang mencerminkan kebutuhan masyarakat akan mobilitas ramah lingkungan.
Lebih lanjut, 21 persen dari kendaraan PHEV dapat menempuh jarak 150–199 km. Angka ini menunjukkan bahwa produsen berhasil menciptakan solusi yang semakin efisien untuk masyarakat yang menginginkan kendaraan listrik dengan daya tempuh lebih jauh.
Perkembangan ini tidak hanya baik untuk produsen, tetapi juga untuk konsumen yang mulai beralih ke solusi yang lebih berkelanjutan. Hal ini menciptakan ekosistem yang saling mendukung, di mana teknologi dan pasar bergerak beriringan.
Dampak Efisiensi Energi pada Mobil Listrik EREV
Selain PHEV, mobil listrik dengan generator tambahan atau EREV (Extended Range Electric Vehicle) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sekitar 46 persen model EREV yang diproduksi sekarang mampu menempuh jarak 150–199 km, suatu pencapaian penting dalam industri otomotif.
Sementara itu, 26 persen lainnya dapat menjangkau jarak 200–249 km, menandakan kemajuan teknologi baterai dan mesin. Dengan inovasi ini, pengguna EREV mendapatkan ketenangan pikiran saat melakukan perjalanan jauh.
Kemampuan untuk menempuh jarak yang lebih jauh tanpa harus sering mengisi daya adalah nilai tambah yang sangat diminati oleh konsumen. Ini memungkinkan mereka untuk merencanakan perjalanan lebih baik dan mengurangi kecemasan terkait pengisian energi.
Peluang dan Tantangan bagi Produsen Kendaraan Listrik di China
Dengan berbagai inovasi, para produsen kini menghadapi peluang besar untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal infrastruktur pengisian daya yang perlu diperbaiki untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik.
Banyak wilayah di China masih kekurangan stasiun pengisian yang mudah diakses, yang bisa menjadi penghalang bagi pengguna baru. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk memperluas jaringan infrastruktur ini.
Selain itu, produsen juga perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan regulasi dan kebijakan yang ada. Pemahaman tentang tren pasar dan kebutuhan konsumen merupakan faktor kunci dalam menentukan strategi bisnis mereka ke depan.