
PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) memamerkan performa finansial yang mengesankan dengan mencatatkan laba bersih yang melonjak hingga 83,4% pada paruh pertama tahun 2025. Dengan modal yang kami miliki dan strategi bisnis yang matang, kami bisa mencapai laba tahun berjalan yang mencapai Rp825,09 miliar.
Laporan keuangan yang dirilis menunjukkan bahwa pada tahun sebelumnya, DCII hanya mencatat laba sebesar Rp449,74 miliar. Kenaikan laba ini tentu merupakan pencapaian penting bagi kelompok usaha kami, mengingat tantangan di pasar yang semakin kompetitif.
Dari aspek pendapatan, DCII sukses membukukan total pendapatan usaha mencapai Rp1,92 triliun. Peningkatan sebesar 74,4% dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp1,10 triliun menunjukkan hasil kerja keras tim kami.
Analisis Pendapatan dan Sumber Layanan Pusat Data
Pendapatan yang diperoleh DCII terutama berasal dari layanan colocation, yang mencatatkan angka sebesar Rp1,79 triliun. Ini menunjukkan bahwa sektor layanan data center masih sangat diminati dan menunjang pertumbuhan kami secara signifikan.
Selain itu, pendapatan dari berbagai sumber lain juga tidak kalah penting dengan angka mencapai Rp130,26 miliar. Hal ini mencerminkan keberagaman layanan yang kami tawarkan kepada pelanggan.
Dalam analisis pelanggan, pendapatan dari pihak ketiga menunjukkan kontribusi yang dominan, mencapai Rp1,88 triliun. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi terdaftar sebesar Rp36,05 miliar, menggambarkan hubungan baik yang terjalin.
Pembebanan dan Beban Pokok Pendapatan yang Meningkat
Walau pendapatan naik pesat, DCII tetap menghadapi tantangan dengan meningkatnya beban pokok pendapatan. Beban pokok ini tercatat sebesar Rp844,10 miliar, mengalami peningkatan dari Rp472,18 miliar di tahun lalu.
Peningkatan beban pokok ini jelas mempengaruhi margin laba kami, namun hal ini juga menunjukkan bahwa kami perlu beradaptasi dan mengoptimalkan biaya. Strategi efisiensi menjadi fokus utama untuk menjaga daya saing.
Evaluasi beban ini sangat penting, karena kami harus memastikan bahwa pertumbuhan pendapatan tidak diimbangi dengan pencarian biaya yang tidak perlu. Upaya pengendalian biaya akan terus dilakukan untuk menjaga kesehatan finansial.
Kondisi Permodalan dan Aset Perusahaan yang Stabil
Per September 2025, DCII memiliki total aset sebesar Rp5,69 triliun, meningkat dari Rp4,82 triliun pada akhir tahun 2024. Ini menunjukkan posisi keuangan yang solid dan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya.
Dengan struktur liabilitas yang tercatat sebesar Rp1,86 triliun dan ekuitas Rp3,83 triliun, perusahaan melakukan pengelolaan yang baik dalam porsi utang dan ekuitas. Rasio ini memberikan gambaran positif tentang solvabilitas perusahaan.
Stabilitas aset ini menjadi dasar bagi DCII untuk melakukan ekspansi dan investasi di masa depan. Kami percaya bahwa dengan permodalan yang sehat, DCII akan mampu menggali lebih banyak peluang di pasar yang terus berkembang.