
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto baru-baru ini menekankan pentingnya perluasan penyaluran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Program ambisius ini dijadwalkan diluncurkan pada pertengahan Oktober 2025 dan ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan.
Dalam upaya ini, Airlangga mengajak bank swasta untuk berpartisipasi dalam penyaluran KUR Perumahan. Salah satu bank yang diharapkan ikut mendukung program ini adalah Bank Permata, yang memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusi signifikan.
Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana sekitar Rp130 triliun sampai Rp131 triliun untuk sisi pasokan dan Rp17 triliun untuk sisi permintaan. Kehadiran Bank Permata diharapkan bisa memaksimalkan potensi penyaluran ini, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
Rincian Program KUR Perumahan dan Manfaatnya
Program KUR Perumahan ini bertujuan untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah, yang berkontribusi terhadap pengurangan masalah perumahan di Indonesia. Melalui program ini, Airlangga menargetkan pembangunan sekitar 320 ribu unit rumah tipe kecil yang dapat dijangkau masyarakat.
Salah satu fitur utama dari program ini adalah subsidi bunga sebesar 5% dari pemerintah bagi pinjaman yang diberikan. Subsidi ini diharapkan bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap pinjaman perumahan yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.
Dengan adanya dukungan finansial dari pemerintah, Bank Permata dan institusi perbankan lainnya memiliki peluang untuk memperluas basis nasabah mereka. Hal ini sekaligus menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
Skema Penyaluran KUR Perumahan yang Inovatif
Skema penyaluran KUR Perumahan dirancang dengan dua pendekatan, yaitu sisi pasokan dan permintaan. Pada sisi pasokan, para pengembang, kontraktor, dan pedagang material bangunan skala UMKM dapat mengakses kredit hingga Rp5 miliar dengan bunga yang lebih rendah.
Untuk menarik minat pengembang, pemerintah memberikan subsidi marjin sebesar 5% yang bersifat tetap, sehingga pengembang dapat lebih fokus pada proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat. Program ini diyakini akan menciptakan banyak peluang kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
Pada sisi permintaan, UMKM yang ingin membeli, membangun, atau merenovasi rumah juga dapat mengakses pembiayaan yang murah. Plafon pinjaman mencapai Rp500 juta dengan bunga berjenjang antara 6% hingga 9% per tahun, menjadikannya lebih mudah dijangkau.
Strategi Peningkatan Akses Perumahan melalui KUR
Program KUR Perumahan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia, yang telah menjadi isu nasional. Dengan skema yang jelas, diharapkan KUR dapat meningkatkan jumlah rumah yang tersedia di pasar, sehingga mengurangi backlog perumahan yang selama ini menjadi kendala.
Kontribusi Bank Permata dan lembaga keuangan lainnya akan sangat berpengaruh dalam kesuksesan program ini. Melalui sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, pembiayaan perumahan akan lebih terjangkau dan berkelanjutan.
Selain itu, program ini juga mendukung sinergi dengan sektor terkait lainnya, seperti industri bahan bangunan dan jasa konstruksi. Dengan cara ini, efek positif dari program KUR Perumahan tidak hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang langsung terlibat, tetapi juga akan meluas ke sektor ekonomi lainnya.