
Jakarta menyaksikan dinamika menarik di pasar saham, terutama dengan adanya lonjakan aktivitas investor asing di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini. Data menunjukkan bahwa investor asing mencatatkan net buy yang signifikan, khususnya pada dua saham utama yang menjadi sorotan pasar.
Berdasarkan informasi terbaru dari sumber pasar, net foreign buy melampaui angka Rp 3,04 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 3,34 triliun dialokasikan di pasar negosiasi, sementara pasar reguler justru mencatatkan net sell sebesar Rp 304,03 miliar, menandakan adanya ketidakseimbangan dalam transaksi.
Dalam sesi perdagangan hari ini, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berhasil meraih transaksi yang cukup besar melalui pasar negosiasi. Tercatat, sebanyak 70.539.100 saham berpindah tangan dengan nilai transaksi rata-rata mencapai Rp 7.570 untuk setiap saham.
Pergerakan Signifikan di Saham PT Capital Finance Indonesia Tbk
Sementara itu, PT Capital Finance Indonesia Tbk (CASA) juga mengalami pergerakan yang signifikan. Pada sesi perdagangan kedua, terjenuh lebih dari 2,67 miliar saham CASA berpindah tangan dengan total nilai transaksi mencapai Rp 2,8 triliun, menunjukkan minat tinggi investor terhadap saham ini.
Dari transaksi tersebut, harga rata-rata yang tercatat adalah Rp 1.049 per saham. Pacific Sekuritas Indonesia berperan sebagai sekuritas yang memfasilitasi jual beli saham CASA, memperlihatkan kerjasama dalam meningkatkan likuiditas pasar.
Menariknya, data menunjukkan bahwa pemegang manfaat akhir saham CASA adalah Danny Nogroho. Melalui PT Capital Strategic Invesco, dia menguasai 36,53 miliar saham atau 67,06% dari total kepemilikan per 30 September 2025, menandakan dominasi dalam kepemilikan saham tersebut.
Kondisi IHSG dan Dampaknya Terhadap Pasar Saham
Namun, di tengah aktivitas positif ini, IHSG mengalami penurunan. Indeks merosot sejauh 209,1 poin atau 2,57%, mencapai level 7.915,66, mencerminkan tekanan yang dirasakan oleh mayoritas saham yang berada di zona merah.
Data pasar menunjukkan bahwa 617 saham mengalami penurunan, 204 saham tidak bergerak, dan hanya 135 saham yang mencatatkan kenaikan. Ini menandakan bahwa sentimen negatif masih mendominasi pasar, meski ada beberapa saham yang tetap menarik perhatian investor.
Total nilai transaksi hari ini mencatatkan angka yang cukup tinggi, mencapai Rp 27,95 triliun dengan 39,2 miliar saham ditransaksikan dalam 2,66 juta kali transaksi. Meskipun terdapat minat tinggi, fluktuasi IHSG menunjukkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan investor.
Analisis Terhadap Kapitalisasi Pasar dan Prospek Ke Depan
Kapitalisasi pasar juga menunjukkan penurunan yang signifikan, jatuh menjadi Rp 14.746 triliun. Hal ini mencerminkan bahwa selama pekan ini, sekitar Rp 814 triliun telah menguap dari pasar saham, memberikan sinyal bahwa kondisi pasar saat ini memerlukan perhatian serius dari investor.
Dengan adanya kondisi pasar yang bergejolak, analisis terhadap sektor-sektor yang berpotensi memberikan keuntungan menjadi semakin penting. Investor perlu memilih dengan bijak saham yang tetap berpotensi tumbuh meskipun pasar mengalami tekanan.
Penting bagi investor untuk tetap mengikuti perkembangan pasar dan mengidentifikasi peluang meskipun kondisi saat ini tidak menguntungkan. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham dapat membantu mengoptimalkan keputusan investasi ke depannya.