Bea Cukai Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal dan NPP Senilai Rp 2,9 Miliar
Gagalkan Penyelundupan – Bea Cukai Soekarno-Hatta kembali menunjukkan komitmennya dalam menindak penyelundupan barang ilegal dan melindungi kepentingan negara. Selama periode 4-27 November 2024, sebanyak 239 penindakan berhasil dilakukan dengan nilai barang mencapai Rp 2,9 miliar, dan potensi kerugian negara sebesar Rp 870 juta.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani, menyampaikan bahwa penindakan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memerangi penyelundupan dan menjaga kepatuhan hukum.
“Dengan semangat Asta Cita, Bea Cukai bersama Polri, Kejaksaan, TNI, dan kementerian terkait berkomitmen memerangi penyelundupan di bidang kepabeanan dan cukai,” ujar Askolani, Jumat (29/11/2024).
Rincian Penindakan
A. Kepabeanan
- Handphone dan Tablet: 289 unit senilai Rp 867 juta, termasuk 102 unit iPhone 16 yang terindikasi untuk diperjualbelikan secara ilegal.
- Kosmetik: 1.562 produk senilai Rp 152 juta.
- Daging: 92 kg senilai Rp 14 juta, telah diserahkan ke Badan Karantina.
- Satwa dan Tumbuhan: Diamankan tanduk rusa, tulang ikan marlin, kayu gaharu, bibit kaktus, hingga gading gajah.
- Kratom: 224 kg dengan nilai Rp 101 juta, dilarang ekspor sesuai peraturan terbaru.
B. Cukai
- Pita Cukai Palsu: 1,1 juta keping senilai Rp 115,23 miliar, berpotensi merugikan negara hingga Rp 34,56 miliar.
- Rokok dan Hasil Tembakau: 90.520 batang rokok, cerutu, dan tembakau senilai Rp 226 juta.
- Minuman Keras: 318 botol alkohol impor senilai Rp 190 juta.
C. Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor (NPP)
Sebanyak 28 penindakan dengan total barang bukti 66,99 kg dan 9 tersangka berhasil diamankan. Penindakan ini menyelamatkan lebih dari 117 ribu jiwa.
Penindakan Clandestine Lab di Bali
Penindakan penting selama periode ini adalah operasi gabungan Bea Cukai Soekarno-Hatta dengan Bareskrim Polri, yang berhasil mengungkap laboratorium clandestine di Uluwatu, Bali. Dalam operasi ini, diamankan 215,48 kg NPP dan 4 tersangka.
Komitmen Bea Cukai
Bea Cukai terus meningkatkan pengawasan dan efisiensi untuk menjaga stabilitas ekonomi serta melindungi masyarakat dari dampak barang ilegal. Dengan kerja sama erat bersama aparat penegak hukum lainnya, Bea Cukai berkomitmen menghadirkan keadilan dan keamanan di Indonesia.
Penindakan ini juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat dalam melawan perdagangan ilegal yang merugikan negara dan membahayakan generasi mendatang.
Selain menggagalkan penyelundupan barang ilegal, Bea Cukai Soekarno-Hatta juga terus memperketat pengawasan terhadap modus operandi baru yang digunakan pelaku kejahatan. Salah satunya adalah pengungkapan clandestine laboratory di Uluwatu, Bali, yang menunjukkan bagaimana sindikat narkotika berupaya memanfaatkan celah pengawasan. Operasi ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antara Bea Cukai dan aparat hukum lainnya, seperti Bareskrim Polri, untuk memerangi tindak pidana berat yang berdampak luas pada masyarakat.
Dalam konteks penindakan cukai, upaya untuk menindak pita cukai palsu senilai lebih dari Rp 115 miliar mencerminkan besarnya skala ancaman terhadap penerimaan negara. Penindakan ini tidak hanya mencegah kerugian finansial, tetapi juga melindungi pasar dari produk ilegal yang dapat merusak daya saing barang yang memenuhi regulasi.
Untuk barang-barang kepabeanan seperti handphone, kosmetik, dan hasil bumi, Bea Cukai mengingatkan masyarakat dan pelaku usaha untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan impor dan ekspor. Dengan demikian, dampak buruk penyelundupan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat diminimalkan.
Di sisi lain, penindakan narkotika berhasil menyelamatkan lebih dari 117 ribu jiwa dari ancaman barang terlarang. Ini menunjukkan pentingnya upaya preventif, termasuk edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan penguatan regulasi untuk mencegah peredaran barang ilegal.
Bea Cukai Soekarno-Hatta terus berkomitmen menjaga integritas sistem kepabeanan dan cukai Indonesia. Dengan intensifikasi pengawasan dan kerja sama lintas lembaga, mereka berharap dapat terus melindungi negara dari ancaman penyelundupan yang merugikan.